tautan komersil

Rabu, 31 Maret 2010

Kiat Atasi Jerawat Selama Kehamilan : Plus 18 Tips Lawan Kulit Kusam


Dikirim oleh Evariny A. untuk Seputar Kehamilan Makan minum & gizi
viewed: 1706 , 1 today
Kata orang saat hamil setiap wanita akan terlihat bersinar, berseri-seri, dan yang pasti tambah cantik. Apa jadinya jika wajah Anda justru terlihat kusam dan berjerawat

Nadia sudah lama tak pernah mengalami masalah dengan jerawat. Padahal sewaktu ia ABG alias anak baru gede, wajah putihnyanya kerap dihinggapi jerawat. Setelah sekian lama mimpi buruk itu pergi dari hidupnya, kok disaat hamil anak pertama ini, presenter radio swasta di Jakarta ini kembali berhadapan dengan masalah jerawat. Bukankah orang bilang saat hamil wajah wanita akan terlihat bersinar?

Ternyata pendapat tersebut tidak seutuhnya benar. Dalam situs your-best-acne-treatment.com pun disebutkan bahwa setiap wanita hamil berbeda. Sebagian, yang sebelumnya memang langganan bermasalah dengan jerawat, saat hamil jerawatnya semakin memburuk, tapi sebagian lainnya justru mengalami kulit ‘berseri’ yang sehat. Terkait hal tersebut tidak dapat diprediksikan, siapa yang akan memiliki wajah berseri kala hamil, dan siapa yang akan berjerawat.

JERAWAT? JANGAN PANIK!

Apakah Anda tengah bermasalah dengan jerawat? Jangan panik. Anda tidak sendiri. Menurut Arlene Eisenberg, Heidi E. Murkoff, Sandee E. Hathaway, B.S.N, penulis puluhan buku kesehatan menyebutkan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi diakibatkan perubahan hormonal. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, kulit bisa jadi lebih sensitif. Pendapat tersebut, seperti pula diamini oleh Dr. Judi Januadi Endjun, dokter spesialis obstetri dan ginekologi RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. ‘’Setiap wanita hamil mengalami perubahan hormonal dan fisik, termasuk kulit wajah. Perubahan tersebut antara lain menyebabkan kulit lebih sensitif sehingga bila terjadi iritasi sedikit bisa menimbulkan kerusakan pada kulit tersebut,’’ tuturnya.

PENGARUH HORMONAL

Memperkuat pendapat Dr. Judi, menurut dr. Vinia Ardiani Permata, Sp.KK, dokter spesialis kulit dan kelamin Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta, masalah jerawat dalam kehamilan memang dapat saja disebabkan pengaruh hormonal. ‘’Jerawat normal terjadi pada wanita hamil. Kehamilan dapat memicu timbulnya jerawat atau memperparah jerawat yang sebelumnya sudah ada. Di sisi lain sebagian wanita dengan kulit yang cenderung berjerawat melaporkan jerawatnya tidak kambuh selama menjalani masa kehamilan,’’ katanya.

Dua faktor utama berperan pada timbulnya jerawat saat kehamilan adalah hormon androgen dan perubahan hidrasi (kandungan cairan di dalam tubuh). Peningkatan hormon androgen, yaitu progesteron selama kehamilan menyebabkan kelenjar sebasea di kulit menjadi lebih besar sehingga produksi kelenjar tersebut (materi berminyak=sebum) meningkat. Sebum yang berlebihan ini bercampur dengan sel kulit mati yang terkelupas di saluran folikel rambut dan menyebabkan sumbatan di pori kulit. ‘’Lingkungan seperti ini menyebabkan bakteri penyebab jerawat bermultiplikasi (berkembang biak) dengan cepat. Semua ini selanjutnya mengakibatkan terjadinya peradangan di kulit sehingga timbul jerawat,’’ terangnya. Selain itu, kandungan air di kulit, lanjutnya, dapat membantu keluarnya sebum melalui pori kulit. Selama kehamilan, hidrasi tubuh berkurang. Hal ini menyebabkan sebum semakin kental dan semakin sulit dikeluarkan melalui pori kulit. ‘’Jerawat selama kehamilan dapat ringan, sedang maupun berat, dan dapat terjadi kapanpun selama masa kehamilan. Selain di wajah, jerawat juga timbul di badan,’’ paparnya.

KONSUMSI VITAMIN B6

Ada pendapat bahwa untuk membantu mengatasi masalah jerawat seorang wanita hamil dapat mengkonsumsi vitamin B6, benarkah demikian? Menurut dr. Vinia, Vitamin B6 (Piridoxine) memang berperan penting pada sistem imun tubuh dan produksi antibodi. Selain itu, Piridoxine memiliki peran penting pada metabolisme gula, asam lemak dan protein. ‘’Defisiensi vitamin B6 dapat menghambat proses penyembuhan jerawat dan menyebabkan timbulnya jerawat,’’ ucapnya. Namun, perhatikanlah dosisnya. ‘’Dosis yang disarankan untuk mengatasi jerawat adalah sebanyak 50-100 mg, 3 x sehari,’’ tuturnya. Konsumsi vitamin B6 yang berlebih (2-6 gram secara akut, dan 500 mg secara kronik) dapat mengebabkan neuropati sensoris (baal atau hilang rasa) pada ekstremitas yang bersifat menetap atau hanya sementara.

Perlu dipahami pula, untuk memperoleh vitamin B6 Anda tidak perlu mengkonsusi vitamin khusus, pasalnya vitamin ini dapat dengan mudah diperoleh dari ragam makanan alami. ‘’Vitamin B6 dapat dijumpai pada kuning telur, ikan, daging, biki-bijian (jagung, gandum, beras, kacang), susu, unggas (ayam, itik), dan pisang,’’ ujar dr. Vania.

Tak hanya jerawat, sebagian wanita juga mengalami masalah flek pada kulit. ‘’Kadang-kadang ada ibu hamil yang mengeluhkan timbulnya flek berwarna coklat dengan ukuran yang bervariasi muncul di wajah dan leher. Ini disebut kloasma atau topeng kehamilan,’’ tutur Dr. Miriam Stoppard seorang dokter kandungan dan penulis sejumlah buku kehamilan. PG


KIAT MENJAGA KESEHATAN KULIT SELAMA KEHAMILANWanita adalah makhluk yang selalu ingin cantik. Jadi, kehamilan bukan halangan bagi Anda untuk tampil menawan. Nah inilah kiat memiliki kulit sehat berseri selama kehamilan dari seorang dermatologist, dr. Vinia Ardiani Permata, Sp.KK, dari Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta.
Beberapa tips untuk meminimalkan jerawat selama kehamilan :

Wanita hamil harus membersihkan kulit untuk mempertahankan kondisi bebas minyak. Bersihkan wajah 2-3x sehari dengan menggunakan pembersih wajah yang lembut dan tidak mengandung minyak (oil-free mild cleanser). Basuh wajah dengan air hangat (lukewarm water), keringkan wajah dengan lembut, kemudian gunakan pelembab wajah yang bebas minyak (oil-free moisturizer).
Keringkan wajah dengan cara menepuk-nepuk, jangan mengeringkan dengan cara menggosok.
Saat membersihkan wajah, dapat menggunakan oil absorbing micro-fiber cloth untuk menyerap minyak dari wajah.
Jauhkan tangan dari jerawat atau hindari menyentuh jerawat. Bersihkan wajah dengan lembut untuk mencegah penyebaran bakteri penyebab jerawat ke bagian tubuh lain.
Olah raga secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi aliran darah ke seluruh tubuh termasuk kulit sehingga dapat membantu kesehatan kulit.
Hindari mengeluarkan isi jerawat (memencet, menggaruk) yang dapat menyebabkan terjadinya skar akne (jaringan parut akibat jerawat).
Gunakan kosmetik yang berbahan dasar air, hindari kosmetik berbahan dasar minyak atau gunakan kosmetik yang bertuliskan ”noncomedogenic” atau ”nonacnegenic”. Jangan lupa untuk membersihkan make-up wajah sebelum tidur.
Mengkonsumsi buah segar dan sayuran.
Minum sekurang-kurangnya 6-8 gelas air sehari untuk mempertahankan hidrasi (kandungan air) tubuh dan kulit.
Jangan membersihkan wajah secara berlebihan, hal ini akan memicu produksi minyak.
Sebaiknya menggunakan sponge atau kapas sekali pakai saat mengunakan toner atau make-up.
Hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga agar kulit tetap sehat, tidak kusam dan tidak memiliki flek :

Gaya Hidup Sehat

Diet / pola makan yang teratur termasuk pemilihan menu / jenis makanan
Olah raga
Pemeriksaan kesehatan teratur
Istirahat yang cukup dan teratur
Tidak mengkonsumsi minuman keras, obat-obatan dan rokok
Kebersihan Kulit

Bersihkan kulit minimal 2-3 kali / hari: Mandi, cuci muka
Bersihkan make up yang digunakan
Gunakan air dingin / hangat untuk membasuh wajah
Gunakan sabun khusus untuk wajah
Hindari bahan-bahan yang mengiritasi kulit
Kelembaban Kulit

Gunakan pelembab wajah untuk mencegah terjadinya kehilangan air
Kegunaan pelembab : melembutkan dan menghaluskan wajah
Pilihlah moisturizer / pelembab yang sesuai dengan jenis kulit
Proteksi Kulit

Gunakan tabir surya setiap hari
Pilihlah tabir surya dengan daya proteksi yang lebar (SPF)
Sebaiknya hindari paparan sinar matahari langsung dari jam 8 pagi – 4 sore
Gunakan tabir surya minimal 30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan
Ulangi pemakaian tabir surya 3-4 jam sekali untuk mendapatkan proteksi yang optimal dari tabir surya
Jika wajah sudah terlanjur kusam dan terdapat flek, disarankan konsultasi kepada dokter spesialis kulit untuk menentukan tatalaksana yang tepat dan aman untuk wanita hamil.

sumber : parentsguide

Tidak ada komentar:

Posting Komentar