tautan komersil

Rabu, 31 Maret 2010

Kiat Atasi Jerawat Selama Kehamilan : Plus 18 Tips Lawan Kulit Kusam


Dikirim oleh Evariny A. untuk Seputar Kehamilan Makan minum & gizi
viewed: 1706 , 1 today
Kata orang saat hamil setiap wanita akan terlihat bersinar, berseri-seri, dan yang pasti tambah cantik. Apa jadinya jika wajah Anda justru terlihat kusam dan berjerawat

Nadia sudah lama tak pernah mengalami masalah dengan jerawat. Padahal sewaktu ia ABG alias anak baru gede, wajah putihnyanya kerap dihinggapi jerawat. Setelah sekian lama mimpi buruk itu pergi dari hidupnya, kok disaat hamil anak pertama ini, presenter radio swasta di Jakarta ini kembali berhadapan dengan masalah jerawat. Bukankah orang bilang saat hamil wajah wanita akan terlihat bersinar?

Ternyata pendapat tersebut tidak seutuhnya benar. Dalam situs your-best-acne-treatment.com pun disebutkan bahwa setiap wanita hamil berbeda. Sebagian, yang sebelumnya memang langganan bermasalah dengan jerawat, saat hamil jerawatnya semakin memburuk, tapi sebagian lainnya justru mengalami kulit ‘berseri’ yang sehat. Terkait hal tersebut tidak dapat diprediksikan, siapa yang akan memiliki wajah berseri kala hamil, dan siapa yang akan berjerawat.

JERAWAT? JANGAN PANIK!

Apakah Anda tengah bermasalah dengan jerawat? Jangan panik. Anda tidak sendiri. Menurut Arlene Eisenberg, Heidi E. Murkoff, Sandee E. Hathaway, B.S.N, penulis puluhan buku kesehatan menyebutkan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi diakibatkan perubahan hormonal. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, kulit bisa jadi lebih sensitif. Pendapat tersebut, seperti pula diamini oleh Dr. Judi Januadi Endjun, dokter spesialis obstetri dan ginekologi RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. ‘’Setiap wanita hamil mengalami perubahan hormonal dan fisik, termasuk kulit wajah. Perubahan tersebut antara lain menyebabkan kulit lebih sensitif sehingga bila terjadi iritasi sedikit bisa menimbulkan kerusakan pada kulit tersebut,’’ tuturnya.

PENGARUH HORMONAL

Memperkuat pendapat Dr. Judi, menurut dr. Vinia Ardiani Permata, Sp.KK, dokter spesialis kulit dan kelamin Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta, masalah jerawat dalam kehamilan memang dapat saja disebabkan pengaruh hormonal. ‘’Jerawat normal terjadi pada wanita hamil. Kehamilan dapat memicu timbulnya jerawat atau memperparah jerawat yang sebelumnya sudah ada. Di sisi lain sebagian wanita dengan kulit yang cenderung berjerawat melaporkan jerawatnya tidak kambuh selama menjalani masa kehamilan,’’ katanya.

Dua faktor utama berperan pada timbulnya jerawat saat kehamilan adalah hormon androgen dan perubahan hidrasi (kandungan cairan di dalam tubuh). Peningkatan hormon androgen, yaitu progesteron selama kehamilan menyebabkan kelenjar sebasea di kulit menjadi lebih besar sehingga produksi kelenjar tersebut (materi berminyak=sebum) meningkat. Sebum yang berlebihan ini bercampur dengan sel kulit mati yang terkelupas di saluran folikel rambut dan menyebabkan sumbatan di pori kulit. ‘’Lingkungan seperti ini menyebabkan bakteri penyebab jerawat bermultiplikasi (berkembang biak) dengan cepat. Semua ini selanjutnya mengakibatkan terjadinya peradangan di kulit sehingga timbul jerawat,’’ terangnya. Selain itu, kandungan air di kulit, lanjutnya, dapat membantu keluarnya sebum melalui pori kulit. Selama kehamilan, hidrasi tubuh berkurang. Hal ini menyebabkan sebum semakin kental dan semakin sulit dikeluarkan melalui pori kulit. ‘’Jerawat selama kehamilan dapat ringan, sedang maupun berat, dan dapat terjadi kapanpun selama masa kehamilan. Selain di wajah, jerawat juga timbul di badan,’’ paparnya.

KONSUMSI VITAMIN B6

Ada pendapat bahwa untuk membantu mengatasi masalah jerawat seorang wanita hamil dapat mengkonsumsi vitamin B6, benarkah demikian? Menurut dr. Vinia, Vitamin B6 (Piridoxine) memang berperan penting pada sistem imun tubuh dan produksi antibodi. Selain itu, Piridoxine memiliki peran penting pada metabolisme gula, asam lemak dan protein. ‘’Defisiensi vitamin B6 dapat menghambat proses penyembuhan jerawat dan menyebabkan timbulnya jerawat,’’ ucapnya. Namun, perhatikanlah dosisnya. ‘’Dosis yang disarankan untuk mengatasi jerawat adalah sebanyak 50-100 mg, 3 x sehari,’’ tuturnya. Konsumsi vitamin B6 yang berlebih (2-6 gram secara akut, dan 500 mg secara kronik) dapat mengebabkan neuropati sensoris (baal atau hilang rasa) pada ekstremitas yang bersifat menetap atau hanya sementara.

Perlu dipahami pula, untuk memperoleh vitamin B6 Anda tidak perlu mengkonsusi vitamin khusus, pasalnya vitamin ini dapat dengan mudah diperoleh dari ragam makanan alami. ‘’Vitamin B6 dapat dijumpai pada kuning telur, ikan, daging, biki-bijian (jagung, gandum, beras, kacang), susu, unggas (ayam, itik), dan pisang,’’ ujar dr. Vania.

Tak hanya jerawat, sebagian wanita juga mengalami masalah flek pada kulit. ‘’Kadang-kadang ada ibu hamil yang mengeluhkan timbulnya flek berwarna coklat dengan ukuran yang bervariasi muncul di wajah dan leher. Ini disebut kloasma atau topeng kehamilan,’’ tutur Dr. Miriam Stoppard seorang dokter kandungan dan penulis sejumlah buku kehamilan. PG


KIAT MENJAGA KESEHATAN KULIT SELAMA KEHAMILANWanita adalah makhluk yang selalu ingin cantik. Jadi, kehamilan bukan halangan bagi Anda untuk tampil menawan. Nah inilah kiat memiliki kulit sehat berseri selama kehamilan dari seorang dermatologist, dr. Vinia Ardiani Permata, Sp.KK, dari Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta.
Beberapa tips untuk meminimalkan jerawat selama kehamilan :

Wanita hamil harus membersihkan kulit untuk mempertahankan kondisi bebas minyak. Bersihkan wajah 2-3x sehari dengan menggunakan pembersih wajah yang lembut dan tidak mengandung minyak (oil-free mild cleanser). Basuh wajah dengan air hangat (lukewarm water), keringkan wajah dengan lembut, kemudian gunakan pelembab wajah yang bebas minyak (oil-free moisturizer).
Keringkan wajah dengan cara menepuk-nepuk, jangan mengeringkan dengan cara menggosok.
Saat membersihkan wajah, dapat menggunakan oil absorbing micro-fiber cloth untuk menyerap minyak dari wajah.
Jauhkan tangan dari jerawat atau hindari menyentuh jerawat. Bersihkan wajah dengan lembut untuk mencegah penyebaran bakteri penyebab jerawat ke bagian tubuh lain.
Olah raga secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi aliran darah ke seluruh tubuh termasuk kulit sehingga dapat membantu kesehatan kulit.
Hindari mengeluarkan isi jerawat (memencet, menggaruk) yang dapat menyebabkan terjadinya skar akne (jaringan parut akibat jerawat).
Gunakan kosmetik yang berbahan dasar air, hindari kosmetik berbahan dasar minyak atau gunakan kosmetik yang bertuliskan ”noncomedogenic” atau ”nonacnegenic”. Jangan lupa untuk membersihkan make-up wajah sebelum tidur.
Mengkonsumsi buah segar dan sayuran.
Minum sekurang-kurangnya 6-8 gelas air sehari untuk mempertahankan hidrasi (kandungan air) tubuh dan kulit.
Jangan membersihkan wajah secara berlebihan, hal ini akan memicu produksi minyak.
Sebaiknya menggunakan sponge atau kapas sekali pakai saat mengunakan toner atau make-up.
Hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga agar kulit tetap sehat, tidak kusam dan tidak memiliki flek :

Gaya Hidup Sehat

Diet / pola makan yang teratur termasuk pemilihan menu / jenis makanan
Olah raga
Pemeriksaan kesehatan teratur
Istirahat yang cukup dan teratur
Tidak mengkonsumsi minuman keras, obat-obatan dan rokok
Kebersihan Kulit

Bersihkan kulit minimal 2-3 kali / hari: Mandi, cuci muka
Bersihkan make up yang digunakan
Gunakan air dingin / hangat untuk membasuh wajah
Gunakan sabun khusus untuk wajah
Hindari bahan-bahan yang mengiritasi kulit
Kelembaban Kulit

Gunakan pelembab wajah untuk mencegah terjadinya kehilangan air
Kegunaan pelembab : melembutkan dan menghaluskan wajah
Pilihlah moisturizer / pelembab yang sesuai dengan jenis kulit
Proteksi Kulit

Gunakan tabir surya setiap hari
Pilihlah tabir surya dengan daya proteksi yang lebar (SPF)
Sebaiknya hindari paparan sinar matahari langsung dari jam 8 pagi – 4 sore
Gunakan tabir surya minimal 30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan
Ulangi pemakaian tabir surya 3-4 jam sekali untuk mendapatkan proteksi yang optimal dari tabir surya
Jika wajah sudah terlanjur kusam dan terdapat flek, disarankan konsultasi kepada dokter spesialis kulit untuk menentukan tatalaksana yang tepat dan aman untuk wanita hamil.

sumber : parentsguide

Selasa, 30 Maret 2010

Minyak Ikan pada Kehamilan dan Otak Janin


Dikirim oleh Evariny A. untuk Seputar Kehamilan Makan minum & gizi
viewed: 831 , 1 today
Mengkonsumsi minyak ikan saat hamil dapat meningkatkan koordinasi bayi serta mencegah terjadinya depresi post-natal.

Wanita yang mendapatkan dosis besar minyak ikan saat hamil secara nyata dapat meningkatkan daya koordinasi pada anak, para ahli menyebutkan.

Suatu penelitian terbaru menyebutkan bahwa kapsul yang berisi minyak ikan disebut kapsul pintar, karena sangat berpotensi mengembangkan kemampuan otak anak terutama saat masih dalam kandungan.

Terlihat adanya komunikasi yang baik antara mata dan tangan pada masa kanak-kanak pada ibu yang mengkonsumsi suplemen minyak ikan mulai trimester kedua kehamilan dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi.Terdapat pula peningkatan kemampuan dari otak dan kemampuan berbicara pada anak yang saat didalam kandungan ibunya mengkonsumsi minyak ikan.

Bukti terbaru menunjukkan bagaimana asam lemak omega3 yang terkandung dalam minyak ikan dapat meningkatkan kemampuan otak janin.Asam lemak omega3 berperanan penting dalam perkembangan susunan saraf otak pusat.

Akhir minggu ketiga kehamilan merupakan waktu yang tepat untuk memulai mengkonsumsi minyak ikan, karena masa pertumbuhan otak manusia mulai terjadi saat itu, hingga beberapa bulan pertama setelah bayi dilahirkan. Penelitian lain menyimpulkan bahwa Cod liver oil yang dikonsumsi selama kehamilan dapat meningkatkan berat lahir dan menekan risiko bayi mengalami diabetes type 1.

Selain manafaat yang didapatkan oleh janin, hasil penelitian juga menyebutkan minyak ikan sangat membantu menjaga kesehatan ibu saat melahirkan, termasuk menurunkan risiko terjadinya peningkatan tekanan darah dan mencegah terjadinya depresi setelah melahirkan.

Suplemen minyak ikan yang dikonsumsi terus menerus selama 20 minggu saat kehamilan (tentu Bunda juga lebih baik lagi kalo di konsultasikan ke DSOG Bunda) tidak saja aman, tetapi juga memiliki kemampuan efektif yang sangat dibutuhkan bagi bayi dan ibu dikemudian hari.

London GP Dr. Sarah Jarvis, seorang pemimpin International Cod Liver omega 3 Foundation mengatakan bahwa tidak ada larangan untuk mengkonsumsi ikan pada wanita hamil atau pemberian suplemen minyak ikan yang memiliki kualitas yang baik.

Ia menambahkan terbukti omega 3 dapat meningkatkan perkembangan kemampuan dari otak, namun menurutnya dengan dosis yang kecil saja efeknya sudah terlihat, sehingga tidak dibutuhkan dosis yang sangat tinggi.

Gusi Berdarah dapat terjadi pada Ibu Hamil


Dikirim oleh Evariny A. untuk Seputar Kehamilan Masalah Umum Kehamilan
viewed: 445 , 1 today
Kehamilan merupakan saat yang dinantikan, namun terkadang ada ikutan lain yang mengusik hari-hari ibu hamil.
Selain morning sickness yang mengganggu, ada gangguan lain dirasakan Anissa saat hamil. Gusinya kerap berdarah. Wah!

Selain morning sickness yang mengganggu, ada gangguan lain dirasakan Anissa saat hamil. Gusinya kerap berdarah. Wah!

Kehamilan merupakan saat yang dinantikan, namun terkadang ada ikutan lain yang mengusik hari-hari ibu hamil. Misalnya saja perubahan mood, perubahan kebiasaan, dan sebagainya.

Salah satu perubahan yang dikeluhkan oleh Anissa (29 tahun) adalah perdarahan gusi.

Secara umum gusi berdarah diakibatkan adanya proses sebab akibat. Plak yang terdapat pada gigi selain menyebabkan gigi berlubang juga dapat mengiritasi gusi, menyebabkan infeksi, dan pada akhirnya menyebabkan kelemahan pembuluh darah di gusi.
Gangguan gusi

Periodontal disease(penyakit jaringan penyangga gigi) dapat berupa infeksi pada gusi dan tulang yang menopang gigi. Hingga saat ini ahli kesehatan oral menyatakan bahwa gangguan pada gusi ini dipicu oleh plak yang tidak dibersihkan secara seksama.
Plak adalah media yang dapat menjadi sarang bakteri penyebab infeksi gusi.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti berikut, segera hubungi dokter gigi.
* Jarak antara gigi semakin renggang
* Gusi menyusut sehingga pangkal gigi semakin terlihat
* Gigi tanggal tanpa diketahui sebabnya
* Rasa nyeri pada gusi
* Halitosis (aroma mulut tak sedap)
Kelainan atau penyakit pada jaringan penyangga gigi atau gusi dapat juga disebabkan karena hal-hal lain, seperti :

- Penyakit sistemik, seperti Diabetes Mellitus dll
- Kehamilan
- Sedang menjalani terapi oral tertentu
- Penyakit darah, seperti anemia dan leukimia.
Yang harus dilakukan
Jika gusi berdarah, segera periksakan diri ke dokter gigi untuk memastikan kondisi kesehatan oral Anda. Dokter akan memberikan terapi obat dan tindakan memperbaiki kondisi gusi.
Jaga kesehatan rongga mulut. Sikat gigi setiap kali setelah makan, dan bersihkan sela gigi sebelum tidur. Jika perlu gunakan obat kumur, sesuai petunjuk dokter. Dan jangan lupa konsumsi makanan sehat.

Pada wanita hamil, gusi berdarah tidak selalu disebabkan adanya infeksi, namun bisa juga disebabkan oleh faktor hormonal, atau kombinasi keduanya. Faktor penyebab lain terkait dengan perubahan aktivitas saat hamil. Misalnya saja gangguan morning sickness pada trimester pertama sehingga ibu hamil lebih banyak tidur. Akibatnya, kebiasaan menjaga kesehatan gigi kadang terabaikan.
Sehatkan sebelum hamil

Kehamilan akan menjadi saat yang menyenangkan jika kondisi kesehatan tubuh baik. Kesehatan gigi sering terlewatkan saat seorang ibu merencanakan kehamilan, padahal jika kesehatan mulut terganggu, asupan nutrisi akan terganggu. Bayangkan, jika semestinya ibu hamil memperoleh asupan nutrisi yang cukup tetapi harus terganjal oleh ketidaknyamanan akibat gangguan seperti sakit gigi, gusi berdarah, dan sebagainya.

Sebaiknya sebelum merencanakan kehamilan, kesehatan mulut dipastikan dalam kondisi baik. Misalnya saja dengan membersihkan karang gigi. Banyak orang mengaitkan vitamin C dengan gusi berdarah. Benar bahwa vitamin C dapat menyehatkan jaringan tubuh, namun bukan berarti gusi berdarah disebabkan oleh kekurangan vitamin C.

Jalan keluar bagi gusi berdarah tak lain dengan menjaga kesehatan mulut (oral hygiene) secara umum. Jika perlu gunakan obat kumur secukupnya–jangan berlebihan.

source : unknown

Cacar Saat Hamil, Berbahayakah?


Wanita hamil sangat rentan terhadap infeksi bakteri, virus, maupun parasit. Ini karena secara fisiologis, sistem imun wanita hamil menurun. Infeksi bisa berdampak buruk bagi ibu serta janinnya. Salah satu infeksi yang sering dikhawatirkan adalah cacar.

Sistem imun janin baru terbentuk di usia kehamilan 12 minggu. Di usia kehamilan 26 minggu, sistem imun janin hampir sama dengan ibunya. Saat lahir, bayi masih mendapat antibodi dari sang ibu. Secara perlahan, dua bulan kemudian antibodi pada bayi menurun. Kondisi rentan membuat ibu hamil memang harus ekstra perhatian terhadap kesehatan dirinya agar terhindar dari infeksi, salah satunya cacar.

Risikonya kecil
Pernah ada rekan wanita hamil yang sangat khawatir terkena cacar. “Takut ada apa-apa dengan janin saya,” begitu katanya. Penyakit cacar yang dimaksud adalah cacar air atau varisela. Orang asing menyebutnya chickenpox.
Cacar ini disebabkan varicella zoster virus (VZV) atau disebut juga human herpes virus-3 (HHV-3). Virus ini masuk kelompok DNA virus yang hidup laten pada ganglion (simpul saraf) bagian belakang setelah terjadi infeksi primer.

Sekitar 80-90 persen orang dewasa pernah terinfeksi cacar, sehingga memiliki kekebalan. Pada mereka yang pernah terkena, virus ini tidak benar-benar hilang dari tubuh. Virus bersembunyi di saraf tertentu, dan suatu saat bisa aktif kembali dalam bentuk infeksi herpes zoster

Bila infeksi primer baru terjadi saat dewasa, secara klinis penyakit yang timbul akan lebih parah. Ini termasuk ketika terjadi pada ibu hamil dan mereka dengan komplikasi penyakit.
Infeksi cacar air pada kehamilan trimester pertama bisa menyebabkan cacat bawaan seperti peradangan di bagian retina mata (korioretinitis), tidak berkembangnya bagian otak besar (atrofi kortek serebri), pembesaran ginjal (hidronefrosis), serta kelainan pada tulang dan kulit.

Kalau infeksi menyerang kehamilan di usia kurang dari 13 minggu, kemungkinan cacat bawaan yang terjadi sekitar 0,2 persen. Sementara infeksi yang terjadi di usia kehamilan 13-20 minggu, infeksinya meningkat menjadi 0,4-2 persen. Namun, bila infeksi terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu, umumnya tidak terjadi kelainan. Perlu diingat bahwa masa inkubasi virus varicella ini kurang dari dua minggu.

Vaksin VZIG
Jika persalinan terjadi sebelum masa inkubasi atau tepat di saat persalinan, bayi akan terinfeksi. Dan bisa menimbulkan cacat pada usus serta susunan saraf pusat, mengingat antibodi pada tubuh ibu belum terbentuk. Untuk itu, bayi yang lahir harus disuntik imunisasi khusus sebagai pencegahan.

Zat kekebalan yang direkomendasikan oleh CDC and Prevention 1996 sebagai tindak pencegahan cacar adalah varicella zoster immunoglobulin (VZIG). Dosisnya 125 U/10 kg berat badan, maksimum 5 vial untuk pra atau pasca infeksi.

Meski demikian tidak setiap ibu hamil perlu disuntik vaksin. Cukup ditanya riwayat kesehatannya, apakah sudah pernah kena cacar atau belum. Bila sudah kena, tentu sudah memiliki antibodi.

Sementara ibu yang belum terkena cacar, berisiko tinggi tertular cacar air. Apalagi bila di lingkungan tempat ia tinggal sedang terjangkit wabah cacar. Ibu tersebut menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin VZIG.

Vaksin bisa diberikan pada ibu hamil sebelum persalinan dan bayi baru lahir. Prinsipnya VZIG diberikan dalam rentang waktu 96 jam setelah terjadi paparan infeksi cacar.
Pada bayi, suntikan diberikan 5 hari sebelum dan sesudah persalinan dengan vaksin VZIG atau zoster immunoglobulin (ZIG). Pemberian vaksin ini pada bayi masih tetap memungkinkan 30-40 persen bayi tetap terinfeksi virus.

Dengan kata lain, vaksin ini mampu melindungi 60-70 persen bayi yang terinfeksi dari risiko komplikasi dan kematian. Ada pula vaksin lain, varivax yang merupakan vaksin virus hidup. Hanya saja, vaksin ini tidak direkomendaskan bagi wanita hamil.

Hindari kontak langsung
Cara lain pencegahan, yaitu menghindari kontak langsung dengan mereka yang sedang sakit. Penularan dapat terjadi sejak 48 jam sebelum ruam pertama hingga 5 hari sesudahnya. Cacar air dapat ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan ruam, dan kontak dengan barang yang terkena cairan ruam seperti seprai, selimut, dan handuk.

Papula dan vesikel yang belum kering juga mengandung banyak virus dan berpotensi menularkannya. Cacar ketika hamil dengan virus dalam darah (viremia), dapat menyebar melalui plasenta ke janin.

Mengingat sangat rentan mengalami infeksi, penting bagi ibu hamil untuk selalu menjaga kesehatannya, antara lain dengan selalu rnengonsumsi makanan bergizi.
Bila terjadi infeksi cacar ketika hamil, jangan terlalu khawatir. Risiko cacat bawaan tidak terlalu besar, meski tetap harus waspada. Segera konsultasi ke dokter kandungan guna mendapatkan informasi dan penanganan yang tepat.

Dr. Hendriks Sirait (Dokter umum lulusan FK Universitas Trisakti, praktik di Bekasi)
sumber : kompas

Kalender Kehamilan


Mengetahui diri Anda mengandung tentu sangat menggembirakan. Selama 9 bulan ke depan, Anda akan menjalani ‘kehidupan baru’ yang sangat menarik. Apa saja yang terjadi di dalam rahim Anda selama itu? Bagaimana proses pertumbuhan janin Anda dalam tiap fase? Panduan pertumbuhan janin berikut ini akan membantu persiapan Anda menyambut si kecil hadir dalam kehidupan Anda.

0-4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin Anda memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk.

4-8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan

8-12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah terbentuk.

12-16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.

16-20 Minggu
Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak.

20-24 Minggu
Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.

24-28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai
aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.

28-32 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

36 Minggu
Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah "mempersiapkan diri" bagi kelahirannya ke dunia. Ia kerap berlatih bernaPas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya telah menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah ia lahir. Saat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjadi kapan saja.